/hihi, hallo, hallooooooooooo, guys!
Wah, benar-benar ga terasa kurang lebih udah 4 bulan sama sekali ga posting apa-apa. Hehehe. Sibuk mengejar masa depan (You guys know very well what I mean lah ya?). /wahaha

Oke, sebenarnya banyak banget cerita yang mau aku bagiin ke teman-teman nih. Tapi cukup bingung mau mulainya dari mana. /XD
Mungkin dari kecelakaan kedua yang aku alami ya? Kejadiannya waktu tanggal 11 Desember 2013. Well, now days you guys know lah kalo orang-orang udah cukup banyak yang ga waras dalam berkendara. Mau pake sepeda, motor atau mobil, ada aja segelintir yang ga waras. Ngebut-ngebutan ga jelas, kayak sejenis cabe-cabean atau terong-terongan (Jadi terong balado ya? /wahaha) yang ga tentu arah. Kitanya yang hati-hati, orang lain yang ga hati-hati sih sama aja bahayanya. 
Nah, ceritanya itu, pas aku pulang kerja dari kantor dan mau menuju ke kost, aku tiba-tiba aja di tabrak sama mobil pick up yang melaju searah dengan tujuanku. Hasilnya, aku terpental beberapa puluh meter dan akhirnya aku terbaring di samping pembatas jalan raya. Entah apa yang dipikirkan sopirnya, aku di tabrak terus mobilnya melarikan diri begitu aja. Sempat di kejar sama orang-orang sih, tapi mobilnya udah keburu kabur, mana ga sempat lihat platnya. Ampun dah, kesal banget. Tapi saat itu rasa kesalku dengan sukses berhasil mengalahkan sakit yang aku alami. You know, aku masih bisa berdiri terus lanjutin perjalananku ke kost. Aku ga tau apa yang ku pikirkan lagi, sudah kacau balau. Beberapa pengguna jalan sempat menawarkan untuk mengantarkanku, tapi aku menolak. Yang aku tau mereka hanya bilang, "Hebat ini orang, udah lecet-lecet dan berdarah sana sini masih ga sadar sakitnya?". Aku waktu itu benar-benar lola, jadi dengan tidak bermaksud untuk mengabaikan, aku ga memperdulikan apa maksud perkataan mereka sampai ketika aku pulang ke kost dan............................

Jreeeennng! What the...... /shock
Punggung kaki ku bolong. Astagaaa. /no Darah segar mengucur aja aku udah ga ngerasain. Dan tangan serta kaki ku lecet parah. 
Buru-buru aja aku ke rumah sakit. Dan Puji Tuhan, aku dapat penanganan medis langsung. /blur
Saat ini keadaan ku sudah sembuh total meskipun bekas lukanya ga bisa hilang. Huhu...

But, anyway I still thankful to God for His Blessing in my life. Berbagai kejadian yang menyenangkan dan menyedihkan membawa aku jadi semakin dekat denganNya :)

Kejadian kedua itu mengenai seminar outline ku. Temans masih ingat donk ya cerita ku yang aku bilang mau seminar sekitar bulan Januari atau Februari 2014? Yaps, akhirnya aku seminar di bulan Januari. Tapi seminar tersebut membuatku sungguh sangat terpukul. Bukan karena sulitnya soal dan pertanyaan yang meluncur lurus dari 4 dosen pengujiku, melainkan hinaan dari salah satu penguji ku yang sungguh sangat menyakitkan. Awalnya aku mencoba stay positive, dan menenangkan diri bahwa kata-kata yang di keluarkan dosennku mungkin untuk menasehatiku (namun dengan kesalahan diksi sebesar 98%!). Yang membuat darahku mendidih sampai kepalaku rasanya berasap adalah karena semakin lama, hinaannya itu semakin menyakitkan. Dan karena perkataan dosen itu, 3 dosenku yang lain yang awalnya setuju malah ikut-ikutan ga setuju. Aku sempat bingung, salah ku di mana? Aku tanya, malah dialihkan entah kemana-mana. Dan temans pasti tau hukum rimba di kampus bahwa "DOSEN ITU DEWA, dan DOSEN SELALU BENAR". (Sejujurnya aku anti sekali dengan bunyi hukum seperti itu). Dosen penghina itu hanya bilang outline ku ga berbobot dan ga menarik. Intinya, GA BANGET katanya. Bayangkan! Gimana rasanya di posisiku. Buat outline ga semudah kayak bikin minuman segar sari rasa mangga. Tak perlu ku ceritakan endingnya. Dengan semangat 200% ku, aku rombak ulang outline ku dengan judul yang sama sekali berbeda dan yang pasti substansinya juga ku ubah. Ya, aku mulai dari 0. Akan aku buktinya bahwa outline ku yang sudah di tolak dan outline baru ku ini memang LAYAK. So, skip lika liku menulisnya. Akhirnya aku mengajukan seminar kedua pada tanggal 10 Februari yang lalu. Dengan perjuangan seperti yang sudah lewat, aku menunjukkan yang terbaik dan tim pengujiku yang baru dengan personil mereka yang baru dengan mantap menyetujui outline ku. Senang, PASTI! Tapi lebih dari itu semua, aku bahagia karena Tuhan memang begitu baik kepada ku. Why I said so? Karena didalam kelemahanku, diambang batas perjuanganku, Dia menunjukkan kuasa dan kebesarannya yang begitu luar biasa. Bayangkan, aku udah persiapkan diri dan menjadi muka besi mental baja untuk menghadapi 4 dosen penguji yang ku kira masih sama personilnya, dan ternyata tim pengujinya di bentuk ulang. :D
Setelah seminar tersebut, aku menunggu kartu hijauku yang entah mengapa begitu lama baru ada. Kartu hijauku aku terima pada tanggal 2 Februari beberapa hari yang lalu dan kini saatnya untuk menyelesaikan bab 4 dan bab 5 ku sambil mempersiapkan diri untuk ujian komprehensif. :)


Umm, lanjut cerita apa lagi ya? 

Oh ya, besok aku akan mengikuti ujian prasyarat untuk sidang skripsi nanti. Doain ya guys semoga semuanya berjalan dengan baik. :D

Well, mungkin sampai di sini dulu kali ya cerita ku? Hehehe.
Besok - besok lanjut lagi yoooo...

Thanks buat temans yang datang mengunjungi blog ku. :D

God Bless /bye